Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum

Daftar Menu

Senin, 29 Februari 2016

Do'a sebagai tanda meminta

SUDAH begitu lama, ingin agar harapan segera terwujud. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak jugaimpian itu datang. Kadang jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah.Sikap seorang Muslim adalah tetap terus berdo’a karena Allah begitu dekat padaorang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadipula Allah mengganti permintaan tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allahadalah yang TERBAIK.

Ayat yangpatut direnungkan adalah firman Allah Ta’ala,



“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al Baqarah: 186)

Sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata,

“Wahai Rasulullah, apakah Rabb kamiitu dekat sehingga kami cukup bersuara lirih (perlahan ketika berdo’a ataukah Rabb kami itu jauh sehingga kami menyerunya dengan suarakeras?” Lantas Allah Ta’ala menurunkan ayat di atas. (Majmu’ Al Fatawa,35/370)

Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Kedekatan yang di maksud dalam ayat ini adalah kedekatan Allah pada orang yang berdo’a (kedekatan yang sifatnya khusus).” (Majmu’ Al Fatawa, 5/247)

Perlu diketahui bahwa kedekatan Allah itu ada dua macam:

1)     Kedekatan Allah yang umum dengan ilmu-NYA, ini berlaku pada setiap makhluk.

2)     Kedekatan Allah yang khusus pada hamba-NYA dan seorang muslim yang berdo’a pada-NYA, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) do’anya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)

Kedekatan Allah pada orang yang berdo’a adalah kedekatan yang khusus –pada macam yang kedua-(bukan kedekatan yang sifatnya umum pada setiap orang). Allah begitu dekat padaorang yang berdo’a dan yang beribadah pada-NYA. Sebagaimana disebutkan dalam hadits pula bahwa tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika ia sujud. (Majmu’ Al Fatawa, 15/17)

Siapa saja yang berdo’a pada Allah dengan menghadirkan hati ketika berdo’a, menggunakan do’a yang ma’tsur (dituntunkan), menjauhi hal-hal yang dapat menghalangi terkabulnya do’a (seperti memakan makanan yang haram), maka niscaya Allah akan mengijabahi do’anya.

Terkhusus lagi jika ia melakukan sebab-sebab terkabulnya do’a dengan tunduk pada perintah dan larangan Allah dengan perkataan dan perbuatan, juga disertai dengan mengimaninya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)




Dengan mengetahui hal ini seharusnya seseorang tidak meninggalkan berdo’a pada Rabbnya yang tidak mungkin mensia-siakan do’a hamba-NYA. Fahamilah bahwa Allah benar-benar begitu dekat dengan orang yang berdo’a, artinya akan mudah mengabulkan do’a setiap hamba. Sehingga tidak pantas seorang hamba putus asa dari janji Allah yang Maha Mengabulkan setiap do’a.

Ingatlah pula bahwa do’a adalah sebab utama agar seseorang bisa meraih impian dan harapannya. Sehingga janganlah merasa putus asa dalam berdo’a. Ibnul Qoyyim rahimahullahberkata,
“Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a pada setiap orang berbeda-beda.Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah karena sebab dirinya sendiri. Bolehjadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah sukai karena melampaui batas. Bolehjadi do’a tersebut berpengaruh lemah karena hati hamba tersebut yang lemah dan tidak menghadirkan hatinya kala berdo’a.  Boleh jadi pula karena adanya penghalang terkabulnya do’a dalam dirinya seperti makan makanan haram, noda dosa dalam hatinya, hati yang selalu lalai, nafsu syahwat yang menggejolak dan hati yang penuh kesia-siaan.” (Al Jawaabul Kaafi, hal. 21)
Ingatlah hadits dari Abu Hurairah, Nabi salallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzino. 3370, Ibnu Majah no. 3829, Ahmad 2/362) (Syaikh Al Albani mengatakan bahwahadits ini hasan).
Jika memahami hal ini, maka gunakanlah do’a pada Allah sebagai senjata untuk meraih harapan.




Penuh yakinlah bahwa Allah akan kabulkan setiap do’a.Dari Abu Hurairah, Nabisalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Berdoalah kepada Allahdalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh AlAlbani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Lalu pahamilah bahwa ada beberapa jalan Allah kabulkan do’a. Dari Abu Sa’id, Nabi salallahu‘alaihi wasallam bersabda,

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antara kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkandarinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi salallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata,“Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR.Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

0 komentar:

Posting Komentar

TETAP OPTIMIS !!

http://www.gambarnaruto.com/wp-content/uploads/2015/05/Gambar-Wallpaper-Monkey-de-Luffy-One-Piece-Terlengkap26.jpg