Arti sebuah kemenangan

MUSA SEMPAT KHAWATIR TERHADAP FIR'AUN :

Perasaan takut menghadapi ancaman dan musuh yang lebih kuat adalah manusiawi, persis seperti ketika Tuhan memerintahkan Musa menghadapi Fir'aun. Namun, dengan meyakini bahwa Tuhan berpihak pada kebenaran, maka Musa tak perlu takut.

Hal yang sama dapat dekembangkan dalam menjalankan amar ma'ruf nahi mugkar pada saat sekarang. Sebab, Allah telah menjanjikan Ja-alhaqqa wazahaqol batil, innalbatila kana zahuqo: jika datang kebenaran maka hancurlah kebatilan, karena sesugguhnya kebatilan itu pasti lenyap.

 Kendati Allah telah menjanjikan kemenangan, namun manusia pejuang tetap perlu usaha dengan super teliti, hati-hati, tidak grasa-grusu bin sembrono. Karena kesembronoan justru dapat menghancurkan. Islam mengingatkan bahwa kemaksiatan (kejahatan) yang teroganisir baik sering dapat mengalahkan kabatilan (kebenaran) yang tidak diorganisir secara prima.

Sekali lagi, kendati Allah menjanjikan kemengan terhadap pihak kebenaran, namun pihak kebenaran tetap perlu mengembangkan perjuangan dengan penuh perhatian. Kalaupun toh setelah dikalkulasi dengan super hati-hati tetap kalah, mati, hal itu baru disebut takdir Ilahi.

Bahkan, kekalahan itu pun hakekatnya bukan kekalahan, tetap sebagai bentuk kemenangan dalam bentuk lain. Sebab, bagi pejuang kebenaran, bila sang pejuang tetap hidup menang ia akan mendapat kemuliaan, sebaliknya kalaupun toh mati ia termasuk syahid. 'isy kariman aumut syahidan: hidup mulia atau mati masuk surga.

Penulis : Taufiq hidayat

;